Monday, August 12, 2013

Orang belajar agama putar belit agama

Orang belajar agama putar belit agama

Lihatlah apa kata-kata pengikut ajaran ummu jah dalam blognya dalam menyebarkan fahaman minda ummu jah,

Cukup-cukuplah mengampu dan membodek ummu jah, sy fahad kata kamu anjing, seronok ke dpt gelaran macam tu, sepatutnya muhasabahlah kenapa orang menilai diri kita begitu. Jangan kita jadi pengkhianat Agama sesudah menolak Abuya dan keluarganya.

Sekarang dengan tindakan ust.haron baru saya faham kenapa jad sangat benci dengan dia di labuan dulu, jad cakap haron ni jumud. Sebab itulah mursyid diwaktu tu hantar dia di kafe dan restoren supaya jiwa dan fikiran tak jumud dan senang mursyid nak tengok muka tu.

Rupanya bukan sahaja Abuya tak suka dengan sikap haron tapi orang luar (sy. Fahad) pun pandai menilai. Lainlah kalau orang dan buta hati bukan matahati ye...nampaknya fahaman hawariun masih menebal lagi dlm dirinya sesudah melalui proses mursyid di labuan.

Mungkin dia (us. haron) rasa dia bagus dan layak sebab dia berlatar belakang pendidikan Agama, tetapi dia lupa bahawa itu bukan ukuran keselamatan di akhirat. Sanggup berfatwa Rasulullah pun mengamalkan Rasuah dan menjual Agama dengan ilmunya yang sekangkang kera. 

Apa kata Abuya menurut pandangannya. Agama itu adalah nasihat (menyuruh perkara yang baik dan menegah perkara yang buruk).

Sesuai hadis Rasulullah saw : Dari Abi Ruqayyah Tamim Bin Aus al-Dary r.a : Sesungguhnya Nabi SAW bersabda : Agama itu nasihat. Kami berkata : Bagi siapa ? Baginda SAW bersabda : Bagi Allah, bagi Kitab-Nya, Bagi Rasul-Nya dan bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin dan orang-orang awam mereka.( HR Muslim ). 

Apa maksud iman?

Hadis Nabi SAW : Musaddad telah menceritakan kepada kami, ia berkata bahwa Isma’il ibn Ibrahim telah menceritakan kepada kami, Abu Hayyan al-Taimiy dari Abi Zur’ah telah menyampaikan kepada kami dari Abu Hurairah r.a berkata:Pada suatu hari ketika Nabi saw. sedang duduk bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang laki-laki dan bertanya, “apakah iman itu?”. Jawab Nabi saw.: “iman adalah percaya Allah swt., para malaikat-Nya, kitab-kitabnya, dan pertemuannya dengan Allah, para Rasul-Nya dan percaya pada hari berbangkit dari kubur.

 ‘Lalu laki-laki itu bertanya lagi, “apakah Islam itu? Jawab Nabi saw., “Islam ialah menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, mendirikan shalat, menunaikan zakat yang difardhukan dan berpuasa di bulan Ramadhan.” Lalu laki-laki itu bertanya lagi: “apakah Ihsan itu?” Jawab Nabi saw., “Ihsan ialah bahwa engkau menyembah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, kalau engkau tidak mampu melihat-Nya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu.

Lalu laki-laki itu bertanya lagi: “apakah hari kiamat itu? “Nabi saw. menjawab: “orang yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya, tetapi saya memberitahukan kepadamu beberapa syarat (tanda-tanda) akan tibanya hari kiamat, yaitu jika budak sahaya telah melahirkan majikannya, dan jika penggembala unta dan ternak lainnya telah berlomba-lomba membangun gedung-gedung megah. Termasuk lima perkara yang tidak dapat diketahui kecuali oleh Allah, selanjutnya Nabi saw. membaca ayat: “Sesungguhnya Allah hanya pada sisi-Nya sajalah yang mengetahui hari kiamat… .

Kemudian orang itu pergi. Lalu Nabi saw. bersabda kepada para sahabat: “antarkanlah orang itu. Akan tetapi para sahabat tidak melihat sedikitpun bekas orang itu. Lalu Nabi saw.bersabda: “Itu adalah Malaikat Jibril a.s. yang datang untuk mengajarkan agama kepada manusia.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad bin Hambal). 

Tetapi ummu jah dan pengikutnya hakikatnya memang beriman dengan rasa-rasa sahaja, bukan beriman dengan agama dan syariat Allah.

Sebab itulah soal nikah kahwin, dan cerai boleh rujuk ummu jah melalui perantara rasa-rasa (rsa) bukan merujuk syariat.

Menghukum dan membuang ahli main rasa-rasa sahaja, rujuk rsa, sedangkan dalam islam, orang yang bersalah pun diberi peluang untuk bercakap dan di adili di depan hakim, agar tidak berlaku penzaliman antara dua pihak.

Sesiapa tak taat dengan dia (ummu jah) automatik isteri boleh menceraikan suami, ini guna syariat yang mana?

Al quran dan hadis, juga minda Abuya tidak releven dan memerlukan tafsiran dari dirinya (ummu jah) melalui rasa-rasa (rsa) ciptaannya. Kalau dah menolak Al-quran dan hadis apa maksudnya.

Lojiklah dan baru sekarang kami faham kenapa Abuya cakap sebelum perginya ... bahawa ummu jah pengkhianat (sebanyak 3 kali). Rupa-rupannya ummu jah bukan sahaja menjadi pengkhianat kepada Abuya dan jemaahnya tetapi juga kepada Agama.

Akhirnya lahirlah orang-orang agama yang sombong dan tertipu ditangannya (ummu jah) seperti muridnya (ust.haron) yang menyeleweng fahaman minda Abuya dan tafsiran agama. 

No comments: